Sabtu, 28 Januari 2012

Mempertanyakan Usia Desain


Tiap awal tahun, kita selalu disuguhi tulisan yang bertemakan tren fashion tahun ini. Sesuatu yg membuat saya bertanya, sesingkat itukah tren fashion dunia?

Fashion adalah salah satu cabang dunia desain, seperti halnya desain produk, grafis, interior dan arsitektur. Boleh dikatakan fashion adalah anak emas yang dikutuk. Para penggiatnya terkenal bak aktor film, tetapi fashion selalu dikejar tren singkat dan segmented.

Di Kemang, Jakarta, ada sebuah studio furnitur yang berkembang. TrystLiving namanya. Digawangi desainer muda, Zacky Badarudin. Impian TrystLiving adalah furnitur produksinya dapat bertahan 100 tahun. Standar memang, tetapi itu impian semua desainer.

Jika kita beralih ke dunia arsitektur, banyak desain yang bertahan lama, banyak pula yang berumur singkat. Di Selatan Jakarta ada kantor yang pemiliknya akan merenovasi facadenya yg dulu dikerjakan AT6. Facade itu rencananya akan dibikan yang baru yang lebih atraktif, menutup facade lama rancangan AT6 pada tahun 90-an. Entah apa dosa biro ini, rancangan museum Nasional di Jakarta pun akan diperbarui. Masterplannya dan konon facadenya akan diperbarui oleh Aboday melalui sayembara Nasional. Sependek itukah usia desain?

Desainer sejati selalu memperlakukan desain seperti anaknya sendiri. Bayangkan seorang ibu yang merawat anaknya dengan perhatian besar dan hati-hati, melihatnya tumbuh dan berguna bagi lingkungannya. Mendesain bukanlah hal hitung-hitungan matematis. Hasil desain harus mampu bertahan lama, jika fisiknya tak mampu bertahan lama, tetapi ruhnya yg bisa bertahan lama menginspirasi setiap yang bersinggungan dengannya, menginspirasi generasi berikutnya. Kita harus banyak belajar dari Frank Lloyd Wright dan Apple Computer.

Published with Blogger-droid v2.0.2

Tidak ada komentar: