Sabtu, 28 Februari 2009

Tangan unik










poster kampanye (part 2)





















Setelah lelah melihat seonggok sampah visual bernama poster kampanye, akhirnya ada juga beberapa poster yang lumayan menonjol dari segi tema, baik visual atau pesan tulisannya. Meski menonjol, tapi tak bisa dianggap bagus, hanya lucu belaka. (baca: Seonggok sampah visual yang menjadi parodi visual)

catatan: poster berikut bukan dimaksudkan untuk kampanye.

Kamis, 26 Februari 2009

poster kampanye

Setelah membaca tulisan Sumbo Sinarbuko berjudul Matinya Iklan Politik di laman design grafis indonesia, saya jadi semakin tertantang untuk merancang atau pun menemukan desain kampanye yang benar-benar keren. Berikut ini beberapa desain unik (atau terkesan memaksa) yang saya temukan. Setidaknya mereka mencoba untuk berbeda dari yang lain. Itu yang kita butuhkan, suatu yang beda.

catatan: ini bukan untuk kampanye, hanya sekedar sharing design sebuah poster kampanye.

papa yang membuthkan anaknya



Jumat, 20 Februari 2009

efek dari kurang tidur


Inilah teman saya yang terkena efek mengerjakan tugas lima jam sebelum pengumpulan dari tugas yang seharusnya bisa dikerjakan selama delapan minggu.

Nah anak-anak yang manis, jangan tunda-tunda waktu, segera buat PR mu! Sebelum kau dikutuk.

kuat bersinar



Saya teringat beberapa tahun lalu ketika masih berusia enam atau tujuh tahun. Saya berdebat dengan teman saya saat mengerjakan soal ulangan. Pertanyaannya yaitu "Siapa yang mewarnai bunga di kebun?". Saya yang lebih berotak tentu menjawab Tuhan. Sedangkan teman saya yang menjadi partner bekerja sama, secara ilegal tentunya, menjawab tukang kebun. Ia terlalu keras kepala untuk diyakini bahwa Tuhan-lah yang mewarnai bunga, bukan tukang kebun. Pada akhirnya saya menganggap ia memang terlalu idiot.

Beberapa tahun kemudian, ketika saya menerima dan mempelajari beberapa ajaran dan paham yang ada di dunia ini, jawaban teman saya itu bisa dikatakan benar jika dipandang dari sudut pandang berbeda. Saya lalu berpikir, ternyata sejak kecil kita sudah didoktrin untuk menjalankan suatu paham. Kita sudah diseragamkan oleh negara melalui pendidikan yang sudah dirancang sedemikian rupa. Saya melihat kehancuran jika kita berfanatik sempit pada sesuatu dan tetap memaksakan keseragaman.

Dunia ini berwarna. Bahkan dalam foto hitam putih pun terdapat lebih dari satu warna.




"ayo bangun dunia di dalam perbedaan. Jika satu tetap kuat kita bersinar. Harus percaya tak ada yang sempurna dan dunia kembali tertawa." (Kuat Bersinar-S.I.D)

ian kasela dan tak mau sendiri



Pencapaian Ian Kasela tentu tak bisa disamakan dengan Chrisye. Akan tetapi bagi penggemar fanatiknya, ia seakan layak disandingkan dengan Bono. Ia memiliki basis penggemar tersendiri dari kaum marjinal yang jumlahnya luar biasa di negeri ini. Suatu fakta yang mencengangkan para insan kretif yang masih peduli pada kualitas.

Tak Mau Sendiri layak dikoleksi bagi para penggemar atau pun siapa saja yang ingin menyelami khazanah musik Indonesia. Dari melayu mendayu-dayu hingga cengeng menye-menye.

beberapa penilaian.
"Anjrit! Luar biasa! cewek saya tertawa terpingkal-pingkal ketika saya memutarnya (Tak Mau Sendiri.red) di mobil. Padahal saat itu saya terlambat sejam untuk menjemputnya dan tadinya ia sudah pasang tampang marah" (Kurt Cocain, gitaris The Bastard and Son)

"Hadiah natal terbaik yang pernah saya berikan kepada Joni (manager Setengah Rolas.red)." (Handoko Suratman, Vokalis Setengah Rolas)

"Are You kidding me?" (Tata Rebus, pembajak)

rokok


Terkadang, setelah bosan dan letih mengerakan tugas kuliah, jenuh dengan aktivitas gambar-menggambar, saya menghisap rokok sambil duduk di depan pintu, menikmati udara malam (atau mungkin dini hari) yang sepi, dan membayangkan jika saya adalah orang paling kreatif di dunia, memenangkan oscar untuk film animasi terbaik, membuta produk packaging yang melegenda, dan menciptakan rumah terbaik abad ini.

Gambar di atas adalah salah satu contoh hasil kretifitas yang salah pada tempatnya. tetapi memang asik untuk dilihat. Ini gila, kata teman saya. Sebenarnya ide kotak rokok yang porno itu sudah saya bayangkan sejak dulu, tetapi kemudian saya menemukan foto serupa yang mirip ide saya. Saya tidak merasa dibajak, demikian juga yang menciptakan foto kotak rokok itupun pasti tak merasa sedang membajak. Seperti kata dosen saya, "Ide itu bisa datang dari mana saja." ya, memang, tetapi mengeluarkannya yang sulit.


akhirnya, sebuah........

otodidak

Sebuah perenungan dari fashionkiller. Untuk info lebih lanjut, hubungi fashionkiller_2003@yahoo.com