Sabtu, 26 November 2011

Pluralisme sejati




Percayakah kau bahwa paham pluralisme itu tak pernah ada. Mereka yang berkoar-koar akan pluralisme sendiri, yang menganggap perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan, adalah mereka juga yang mengingkari keyakinannya akan pluralisme.

Ribuan buku dan tulisan akan pluralisme telah ditulis, tak ada satu pun yang benar-benar plural. Keyakinan pluralisme justru terjerumus pada satu kesamaan sikap, keekslusifan akan kepluralan yang justru menjebak mereka yang mengaku berpaham plural menjadi tidak berpaham plural.

Sebuah forum kebebasan beragama yang menjunjung tinggi perbedaan agama untuk perdamaian justru menciderai makna perdamaian itu sendiri. Anggotanya adalah orang-orang lintas agama yang mengakui semua agama dan keyakinan adalah sama-sama mengajarkan kebaikan. Perbedaan bukanlah sesuatu yang harus menjadikan kita saling membenci dan bermusuhan. Tanyakan pada mereka apa pendapat mereka akan Islam garis keras seperti FPI? Tanyakan pada mereka akan Kristenisasi terselubung? sepakat mereka membenci itu semua karena dapat mengganggu perdamaian dan hak untuk berbeda. Disinilah pluralisme itu dilukai. Mereka juga memiliki rasa benci pada sesuatu yang tak berpaham pluralisme. Bukankah menjadi FPI dan penginjil itu adalah pilihan juga?

Ketika pemilu, sering muncul jargon hargai perbedaan, apapun pilihannya, kita tetap satu. Tanyakan pada mereka akan golput? Mereka membencinya. Bukankah menjadi golput juga suatu pilihan.

Seorang musisi Indonesia yang aktif mengkampanyekan untuk menghargai perbedaan melalui akun twitter pernah menuliskan kurang lebih seperti ini, "saya mencintai perbedaan, satu-satunya yang saya benci adalah paham yang membenci perbedaan".

Pluralisme bukankah paham yang menghargai perbedaan, apapun perbedaan itu. Sudah sepantasnyalah pluralisme menghargai mereka yang anti pluralisme. Mungkinkah itu? Karena itu pluralisme sejati itu tak akan pernah ada di dunia ini.
Published with Blogger-droid v1.7.2 Gambar "Tram Stories" oleh Omar Jaramillo

1 komentar:

fuckyou mengatakan...

Gak ada asap kalo gak ada api, gak ada akan ada kebencian kalo gak ada kekerasan