Orang Indonesia memang ahli dalam melokalkan segala sesuatu. Salah satu korbannya adalah gedung yang sekarang disebut dengan gedung cerutu ini.
Gedung ini dibangun tahun 1916 oleh N.V. Maatschappij Tot Exploitatie van Het Technish Bureau Gebroeders Knaud, sebuah biro teknik bangunan dari Belanda. Tak ada bukti bahwa si perancang mendesain bangunan ini terinspirasi dari cerutu. Model minaret berkubah lancip sangat umum di beberapa arsitektur Eropa, tetapi tidak di tanah Hindia. Kreatifitas masyarakat lokal Hindia lah yang senang melokalkan segala sesuatu yang berbau asing membuat gedung ini sekarang dikenal sebagai gedung cerutu, karena masyarakat lokal merasa minaret gedung tersebut mirip cerutu raksasa.
Sayang, paska runtuhnya kekuasaan pemerintaham Belanda, gedung megah yang tadinya dijadikan sebagai kantor perusahaan Belanda kini terbengkalai kusam. Seperti sampah urban, besar tetapi tak tau untuk apa. Memang tadinya gedung ini sempat beberapa kali berubah fungsi paska kemerdekaan Indonesia.
Tak bisa dibayangkan apa yang akan dirasakan oleh arsiteknya jika tahu bangunan desainnya yang megah kini hanya terbengkalai dan hanya sekedar diingat sebagai gedung cerutu saja.
Published with Blogger-droid v2.0.4