Sabtu, 07 Juni 2014
Studio Arsitektur Dieng Wonosobo
Bangunan ini adalah materi untuk sayembara yang saya ikuti. Pada akhirnya saya tidak pernah mengirimkan sayembara itu karena tak selesai.
Terkadang saya bermimpi untuk pensiun dini, mendirikan studio arsitektur di pegunungan yang sepi, jauh dari kepadatan Jakarta. Mengerjakan proyek-proyek nan jauh disana sambil bercelana pendek saja. Berkomunikasi lewat internet. Tiap hari saya bisa menyelingi hari dengan melukis pedesaan, gunung dan pepohonan. Atau bercocok tanam di kebun kecil sekitar studio. Jika malam tiba, udara akan sangat dingin, saya dan rekan-rekan kerja bisa nongkrong sambil meynalakan api unggun, bakar jagung dan berbincang apa saja. Warga kampung sekitar juga boleh ikut. Di akhir pekan mungkin saya bisa membuka sanggar lukis untuk anak-anak.
Jadi tahukan kenapa sayembara itu tak pernah selesai saya kerjakan. Karena saya tidak pernah benar-benar memikirkan arsitekturnya. Saya memikirkan kehidupan di dalam arsitekturnya.
Ob-la-di Ob-la-da life goes on.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar